Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
macam- macam jejaring sosial
tentang dampak negatif dan positif
dampak negatif
- Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan
- Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
- Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini
dampak positif
- Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
- Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
- Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
Tujuan dalam penelitian ini adalah: mendeskripsikan perencanaan layanan informasi dengan media visual oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk mencegah dampak negatif Sosial Media, Mendeskripsikan pelaksanaan layanan informasi dengan media visual oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk mencegah dampak negatif Sosial Media pada siswa, Mendeskripsikan perilaku siswa setelah diberikan layanan informasi untuk mencegah dampak negatif Sosial Media dengan media visual.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan. Subjek penelitian ini berjumlah 33 orang. Hasil penelitian ini Perencanaan layanan informasi dengan menggunakan media visual oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk mencegah dampak negatif Sosial Media, meliputi; merancang program bimbingan dan konseling, memilih dan menentukan jenis bimbingan yang tepat. Pelaksanaan layanan informasi dengan menggunakan media visual meliputi penginformasian materi bimbingan, pemilihan materi dan penjelasan yang cocok dengan siswa, penekanan terhadap pembahasan yang dianggap penting dan penjelasan tentang keterkaitan antar materi layanan informasi, evaluasi berupa penilaian di akhir proses pemberian layanan informasi dan tindak lanjut. Terjadi peningkatan perilaku siswa setelah diberikan layanan informasi yakni dengan pencapaian persentase pada siklus I sebesar 43,33% dan meningkatkan menjadi 83,33% pada siklus II.